syairads wanwantoto: Pakar: Sumber karbohidrat dalam program makan bergizi tidak harus nasi
williamsbrutus.com - Berita Nasional dan Global | Liputan Terkini dan Terpercaya: 2024-11-15 18:51:14 Penulis: syairads wanwantoto: Pakar: Sumber karbohidrat dalam program makan bergizi tidak harus nasi Komentar
syairads wanwantoto Pakar: Sumber karbohidrat dalam program makan bergizi tidak harus nasiJumat, 8 November 2024 14:18 W
paitohariansdy spgtoto 。
Pakar: Sumber karbohidrat dalam program makan bergizi tidak harus nasi
- Jumat,syairads wanwantoto 8 November 2024 14:18 WIB
"Bisa diganti, boleh roti, boleh mie, boleh kentang, ubi...," kata Prof. Rini di sela acara Media Scientific Workshop Seanuts II bersama Frisian Flag di Jakarta, Jumat.
Prof. Rini mengatakan, makanan dengan kandungan karbohidrat setara nasi bisa menjadi pilihan dalam menyediakan sarapan atau makan siang gratis untuk siswa sekolah dalam Program Makan Bergizi Gratis yang akan dilaksanakan oleh pemerintah.
Takaran dan porsi sumber karbohidrat dalam menu makan siswa sekolah, menurut dia, dapat disesuaikan dengan rata-rata berat badan serta kebutuhan kalori harian anak.
Ia memberikan gambaran, kalau anak membutuhkan sekitar 1.500 kalori dalam sehari maka makanannya dalam sekali makan semestinya mengandung kurang lebih 400 kalori dari sumber karbohidrat dan protein serta tambahan kalori dari kudapan.
Baca juga: BGN sebut sasaran awal makan bergizi gratis untuk 15-20 juta anak
Baca juga: Kemenkes sediakan standar gizi untuk Program Makan Bergizi Gratis
Prof. Rini mengingatkan bahwa sebaiknya tidak ada dua jenis sumber karbohidrat dalam satu porsi makanan.
"Jadi cukup satu. Kalau protein boleh lebih dari satu sumber, misalnya telur dan ayam itu boleh," katanya.
Kalau ada penambahan sumber karbohidrat berupa ubi atau kentang dalam sajian makanan, ia melanjutkan, maka sebaiknya ditakar jumlahnya dan dihitung sebagai pengganti sebagian nasi.
"Jumlahnya harus ditimbang, biasanya makan berapa sendok nasi itu berapa gram, berapa kalori," katanya.
Dia mengemukakan bahwa mengganti nasi dengan sumber karbohidrat yang lain bisa melatih anak untuk mengenali dan merasakan beragam makanan.
Selain merancang pilihan dan takaran sumber karbohidrat, dalam menyiapkan menu makanan anak penyediaan sumber protein juga perlu diperhatikan.
Menurut Prof. Rini, anak usia dua tahun sampai remaja perlu mengonsumsi susu setidaknya 500 cc sehari.
Dia juga menyampaikan pentingnya memperhatikan pemenuhan kebutuhan gizi anak dalam penyediaan makanan guna menghindari masalah seperti obesitas, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan gangguan kesehatan yang lain.
Baca juga: BGN kelola hingga Rp11 miliar per tahun untuk Program Makan Bergizi
Baca juga: Jawa Tengah pastikan katering penyedia makan bergizi gratis terverifikasi
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024
Artikel Terkait
12 tim siap bertarung jadi juara Free Fire Indonesia Masters 2021 Fall
12 tim siap bertarung jadi juara Free Fire Indonesia Masters 2021 FallSelasa, 19 Oktober 2021 20:362024-11-15Kevin Diks resmi jadi WNI, Erick Thohir: Sangat kita butuhkan
Sepak Bola NasionalKevin Diks resmi jadi WNI, Erick Thohir: Sangat kita butuhkanJumat, 8 November 202024-11-15Polda Kalsel targetkan 200 lulusan pertanian ikuti rekrutmen Bakomsus
Polda Kalsel targetkan 200 lulusan pertanian ikuti rekrutmen BakomsusJumat, 8 November 2024 21:38 WI2024-11-15Psikolog: Sistem ranking tak terlalu diperlukan untuk penilaian siswa
Psikolog: Sistem ranking tak terlalu diperlukan untuk penilaian siswaJumat, 8 November 2024 21:29 WI2024-11-15PUBG Mobile dan Tesla berkolaborasi dalam pembaruan versi 1.5
E-SportPUBG Mobile dan Tesla berkolaborasi dalam pembaruan versi 1.5Kamis, 1 Juli 2021 17:14 WIBPUBG2024-11-15Souto ungkap performa babak kedua jadi kunci kemenangan atas Thailand
FutsalSouto ungkap performa babak kedua jadi kunci kemenangan atas ThailandJumat, 8 November 2024 212024-11-15
Komentar