Bendahara Umum Partai Demokrat raih gelar doktor di Unair
Sabtu,bocoran prediksi hk jitu wanwantoto 12 Oktober 2024 15:08 WIB
Melalui disertasinya, Renville memaparkan bahwa legislatif berperan sangat penting di Indonesia, sebagai negara hukum yang membagi kekuasaan menjadi tiga pilar
Surabaya (ANTARA) - Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio meraih gelar doktor di Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga usai mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka di kampus setempat, Sabtu. Renville mengaku Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berperan besar memberikan semangat dan dorongan, sehingga dirinya, di sela-sela tugas dan kesibukannya di struktur PD berhasil menyelesaikan disertasi tersebut. “Kami mengucapkan terima kasih yang tidak henti-hentinya kepada Ketum PD Doktor Agus Harimurti Yudhoyono yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan dan semangat,” katanya. Renville berharap disertasinya dengan judul “Partai Politik Dalam Pengembangan Profesionalitas Anggota Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia” menjadi sumbangsih yang berarti untuk pengembangan keilmuan ke depannya. Dia juga berharap agar rekrutmen kader partai politik ke depan bisa menghasilkan anggota legislatif yang profesional. "Insya Allah saya akan berusaha mengaplikasikan apa yang sudah saya tulis dimulai dari partai kami, Insya Allah ketum kami mas AHY akan mensupport kami," katanya.
Melalui disertasinya, Renville memaparkan bahwa legislatif berperan sangat penting di Indonesia, sebagai negara hukum yang membagi kekuasaan menjadi tiga pilar. Untuk itu, integritas kader partai politik yang menjabat sebagai anggota DPR sangat diperlukan. Diungkapkannya, sebanyak 46,68 persen anggota DPR secara aktif berprofesi sebagai pengusaha. Fenomena itu dikhawatirkan menimbulkan konflik kepentingan baik individu atau kelompok dalam pengambilan kebijakan, karena adanya penyelewengan kekuasaan.
Baca juga: AHY harap kabinet mendatang jadi "superteam" bagi kemajuan RI Baca juga: AHY sebut SBY akan hadiri pelantikan Prabowo-Gibran Jika dilihat dari segi legislasi, kata Renville, hal tersebut berpotensi menimbulkan konflik kepentingan pribadi yang dapat mencerminkan sebuah tindakan yang kurang patut untuk dilakukan, dinilai tidak etis dan menyebabkan timbulnya titik rawan, seperti korupsı, kolusi, nepotisme. konflik kepentingan individu atau kelompok (conflict of interest), dan penyelewengan kekuasaan (abuse of power). "Reformasi partai politik menjadi bagian penting, untuk mencegah makin melemahnya struktur partai. Dalam reformasi partai politik itu harus dilakukan pembenahan ideologi, platform, kohesivitas, manajemen konflik serta rekrutmen dan kaderisasi," ujarnya. Dalam disertasinya, Renville berharap agar anggota DPR RI meningkatkan keterampilan dan keahlian agar semakin berperan dalam menjalankan fungsinya sebagai legislatif dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. "Sebagai wakil rakyat, anggota DPR RI perlu memiliki keterampilan yang relevan karena tanggung jawab kedewanan yang tidak ringan. Peran partai politik dalam menyediakan tenaga ahli berkualitas menjadi kunci dalam meningkatkan profesionalisme anggota DPR RI melalui pelatihan dan seminar," katanya. Renville juga mendorong adanya pembenahan keuangan partai politik juga menjadi prioritas utama, dimulai dari hulu, dengan harapan akan memberikan dampak positif ke sektor hilir. Selain itu, peningkatan kualitas dalam proses rekrutmen kader harus dijalankan oleh partai politik, untuk memastikan pencalonan didasarkan pada sistem dan bukan pada elit. "Perlu adanya jenjang kaderisasi yang terdefinisi dengan baik, sehingga anggota partai memiliki ikatan ideologis yang kuat terhadap partai dan konstituennya," tambahnya. Renville Antonio berhasil memaparkan disertasinya secara mendalam dan komprehensif dan juga meraih banyak pujian dari ketua tim sidang, yakni Direktur Pascasarjana Unair Prof. Badri Munir Sukoco, Ph.D., dengan promotor Prof, Dr. Subagyo Adam, Drs.M.S dan co promotor Prof, Dr. Suparto Wijoyo, S.H. M.Hum, dan Prof. Dr. Fendy Suhariadi, M.T.