会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 toto macau pengeluaran hari ini: Akademisi UGM: Demokrasi bisa dipakai untuk cari sebuah kebijakan !

toto macau pengeluaran hari ini: Akademisi UGM: Demokrasi bisa dipakai untuk cari sebuah kebijakan

时间:2024-11-15 15:28:40 来源:williamsbrutus.com - Berita Nasional dan Global | Liputan Terkini dan Terpercaya 作者:togel hongkong 阅读:299次

Akademisi UGM: Demokrasi bisa dipakai untuk cari sebuah kebijakan

  • Jumat,toto macau pengeluaran hari ini 27 September 2024 19:23 WIB
Akademisi UGM: Demokrasi bisa dipakai untuk cari sebuah kebijakan
Tangkapan layar akademisi yang juga Ketua Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada (UGM), Agus Wahyudi, dalam sebuah diskusi daring yang diselenggarakan oleh BRIN, Jakarta, Jumat (27/9/2024). ANTARA/Donny Aditra
"Dalam demokrasi ada kesetaraan, semua masyarakat bisa memilih atau memerintah," kata dosen Fakultas Filsafat UGM itu dalam diskusi daring dengan tema "Filsafat Demokrasi Digital: Apa dan Bagaimana relevansi Pancasila",
Jakarta (ANTARA) - Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Wahyudi mengatakan bahwa penerapan demokrasi bisa dipakai untuk mencari atau membuat sebuah kebijakan yang manfaatnya bisa dirasakan banyak orang. Ia membeberkan, secara konseptual melalui demokrasi masyarakat bisa mencapai kesepakatan bersama atau konsensus, contohnya seperti pemilihan presiden maupun pemilihan kepala daerah (pilkada). "Dalam demokrasi ada kesetaraan, semua masyarakat bisa memilih atau memerintah," kata dosen Fakultas Filsafat UGM itu dalam diskusi daring dengan tema "Filsafat Demokrasi Digital: Apa dan Bagaimana relevansi Pancasila", yang diselenggarakan oleh Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat. Lebih lanjut dia membeberkan, demokrasi di era digital saat ini juga menjadi tantangan bagi penerapan nilai-nilai Pancasila. Isu terkait penguasaan teknologi juga berpotensi menciptakan ketimpangan di tengah masyarakat. "Kenyataan bahwa setiap kehadiran teknologi menciptakan ketimpangan, dalam artian ketimpangan tentang siapa yang mengontrol dan kemudian menerima manfaat dari perkembangan itu," ujar pemilik gelar Doctor of Philosophy (PhD) tersebut. Kalau bicara tentang Pancasila, lanjut Agus, ketimpangan itu akan bertentangan dengan standar moral yang ingin kehidupan manusia bisa setara atau sama, sehingga tidak ada perbedaan. Menurut dia, meski kesetaraan yang sempurna tidak ada, tetapi minimal tidak terjadi perbedaan atau gapyang terlalu jauh, sehingga penguasaan teknologi tidak dikuasai oleh segelintir orang atau korporasi saja. Ketua Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM itu mengingatkan, jangan sampai perkembangan demokrasi digital menciptakan 'digitariat' yang sama dengan kaum proletariat atau kelas sosial rendah dalam sistem kehidupan sosial. "Jadi ini tantangan yang sebenarnya bukan hanya dialami Indonesia, tetapi dunia, sehingga Pancasila menyetujui arti penting bahwa kontrol teknologi paling tidak harus disetarakan," ujar Agus.

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024

(责任编辑:scatter hitam)

推荐内容
  • Alter Ego kembali sapu bersih, EVOS Legends tunjukkan taring
  • Jay Idzes bangga jadi pemain Indonesia pertama di Serie A
  • Tanggapi kemenangan Indonesia atas India, Erick: Belum saatnya puas
  • Persis Solo akan benahi kekurangan jelang hadapi Persija Jakarta
  • Call of Duty Mobile musim baru "Shadows Return" meluncur
  • Dewa United main imbang 2