sidney hk hari ini toto911: Dewan Pers: Buku "Mengadu(kan) Pers" jadi bahan belajar jurnalis
williamsbrutus.com - Berita Nasional dan Global | Liputan Terkini dan Terpercaya: 2024-11-15 18:47:45 Penulis: sidney hk hari ini toto911: Dewan Pers: Buku "Mengadu(kan) Pers" jadi bahan belajar jurnalis Komentar
sidney hk hari ini toto911 Dewan Pers: Buku "Mengadu(kan) Pers" jadi bahan belajar jurnalisSelasa, 1 Oktober 2024 14:10 WIBKetu
sydney hari ini 2020 martabetoto 。
Dewan Pers: Buku "Mengadu(kan) Pers" jadi bahan belajar jurnalis
- Selasa,sidney hk hari ini toto911 1 Oktober 2024 14:10 WIB
"Silakan meminta (buku) kepada Dewan Pers. Kami berharap buku ini bisa dibaca lebih banyak lagi oleh jurnalis termasuk yang di daerah," kata Ninik di Jakarta, Selasa, ketika menggelar peluncuran buku "Mengadu(kan) Pers: Kumpulan Untold Story Penanganan Pengaduan di Dewan Pers".
Ia menjelaskan bahwa isi buku tersebut merupakan pengaduan dari masyarakat ke Dewan Pers terkait permasalahan pemberitaan yang telah tertangani.
Menurut dia, buku tersebut diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi insan pers agar tidak lagi mengulang kesalahan dan sanksi-sanksi yang pernah dikeluarkan oleh Dewan Pers.
Untuk itu, Ninik mengajak semua jurnalis di Indonesia agar bersama-sama menyimak isi buku tersebut dan dijadikan pembelajaran dalam menjalankan profesinya.
"Mudah-mudahan dengan peluncuran buku ini menjadi bahan belajar bagi kawan-kawan jurnalis supaya tidak mengulang kesalahan dan sanksi-sanksi yang pernah dijatuhkan oleh Dewan Pers kepada media," tuturnya.
Selain itu kata Ninik, Dewan Pers juga mengimbau kepada masyarakat, lembaga, kelompok, maupun korporasi yang merasa dirugikan dengan sebuah pemberitaan, maka penyelesaiannya hanya bisa dilakukan oleh Dewan Pers.
Hal itu ujar Ninik, telah diatur dalam Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers Pasal 15. Sehingga Undang-undang ITE tidak berlaku dalam ranah pemberitaan.
"Kalau kasus itu terkait dengan pemberitaan atau karya jurnalistik, maka penyelesaian dengan etik. Penyelesaian yang dilakukan oleh para analisis di Dewan Pers untuk memastikan bahwa teman-teman bekerja sesuai kode etik jurnalistik atau tidak," katanya.
Dewan Pers mendata angka pengaduan dari masyarakat dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Data pada tahun 2022 pengaduan kasus pemberitaan sebanyak 691, setahun kemudian pada 2023 meningkat menjadi 813 kasus.
Sementara itu, untuk tahun 2024 hingga bulan Juni, terdapat 320 pengaduan.
Baca juga: Dewan Pers larang PWI gunakan kantor hingga gelar UKW
Baca juga: Dewan Pers susun pedoman pemberitaan isu kekerasan berbasis gender
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024
Artikel Terkait
EVOS Legends bertemu Bigetron Alpha di grand final MPL Season 7
E-SportEVOS Legends bertemu Bigetron Alpha di grand final MPL Season 7Minggu, 2 Mei 2021 16:43 WIBEV2024-11-15Menteri BUMN dan Menteri PKP memetakan aset BUMN dukung 3 Juta Rumah
Menteri BUMN dan Menteri PKP memetakan aset BUMN dukung 3 Juta RumahJumat, 8 November 2024 01:28 WIB2024-11-15Komisioner pertahanan: Uni Eropa hadapi banyak ancaman eksistensial
Komisioner pertahanan: Uni Eropa hadapi banyak ancaman eksistensialJumat, 8 November 2024 08:05 WIBI2024-11-15Kylian Mbappe kembali tidak dipanggil masuk timnas Prancis
UEFA Nations LeagueKylian Mbappe kembali tidak dipanggil masuk timnas PrancisKamis, 7 November 20242024-11-15BOOM Esports bawa pulang piala UniPin SEACA Major 2021
E-SportBOOM Esports bawa pulang piala UniPin SEACA Major 2021Senin, 22 November 2021 19:20 WIBBOOM E2024-11-15Pemerintah tegaskan tidak akan tarik RUU Perampasan Aset dari DPR
Pemerintah tegaskan tidak akan tarik RUU Perampasan Aset dari DPRKamis, 7 November 2024 23:39 WIBMen2024-11-15
Komentar